Tersirat rindu pada lengking dawai gitarku
Sore Hari saat sang surya pulang ke peraduan
Kala burung gereja meluncur senyap
Menyusuri kemilau cahaya sungai yang kelam
Seperti itulah rasaku bergetar
Seperti pertama kali menyusuri hati yang berliku
Mencari buah asa ranum dalam taman hati
Mengumpuli bulir-bulir rindu yang terpencar
Seperti siluet senja di cakrawala
Teruarai mesra oleh kuasa malam
Terbacahkah hasrat pada bola mata kristalmu
Memancar suatu elegi hati yang terdalam
Kini tubuh jelita mu bermain di pelupuk mata
memelihara sisa keinginan pada laharku
Terpa angin nestapa menerobos sela-sela dedaunan
mengisyaratkan suatu keputusan yang telah tersimpulkan
Begitulah malam ini
Diperaduan yang lapang
Disisi teras rumah persewaan
Kita rayakan gejolak asa kepundan secara sederhana
memberi peluang lebih pada diam
No comments:
Post a Comment