Wednesday, October 11, 2006

Satu Surat tuk Allah..........

Ya Allah... mata ini hanya mampu mengeluarkan airnya..
Pada saat melihat pemandangan negeri ku.
Ya Allah..mulut ini hanya mampu memaki dan protes..
Disaat dadaku terasa perih terhimpit beban menyaksikan ini semua..

Rabb..inikah potret bangsaku..
Yang Engkau limpahkan dengan semua karuniaMu..
Minyak, emas, batu bara, gunung, hutan, laut dan sungai..
Tapi mengapa ya Allah..???
Aku melihat saudara-saudara ku yang menangis kelaparan..
Menunggu uluran tangan para dermawan yang berlebihan
Diantara hamparan sawah, sungai, hutan dan laut yang luas..

Tapi mengapa ya Allah..??
Aku melihat saudara-saudara ku yang menjerit..
Ingin menyalakan tungku nasinya..
Tapi tungku itu tidak bisa menyala, karena minyak itu tidak ada ya Rabb..
Sedangkan aku tahu ya Rabb.
Bahwa minyak itu Kau berikan secara gratis di dasar laut-Mu yang luas..

Tapi mengapa ya Allah..??
Aku melihat saudara-saudaraku terkapar lemas berhimpitan. .
Menagih haknya mendapat santunan yang pemimpin kami janjikan..
Pemandangan seperti ini tidak ingin aku lihat ya Allah..
Karena tidak pernah ada di zaman Rasul-Mu dan sahabatnya ya Rabb..
Dimana semua tidak inginkan santunan itu..

Ya Allah..kemana ku adukan nasib mereka..?
Mereka kelaparan ditengah lebatnya hutan
Dan luasnya lautan yang Engkau berikan..

Ya Allah..kemana harus ku adukan nasib mereka..?
Mereka mengais sisa makanan dan mengantri minyak..
Diantara limpahan minyak dan batu bara yang Engkau berikan..

Ya Allah..kemana harus aku tanyakan..
Semua kekayaan yang Engkau limpahkan pada negeri ini..
Kenapa mereka tidak ikut merasakan kekayaan yang Engkau berikan itu..
Ya Allah..bukankah mereka mempunyai hak yang sama..
Untuk menikmati karunia yang Engkau limpahkan ini..?

Ya Allah..tangan kami terlalu lemah untuk meminta hak kami..
Ya Allah..tubuh kami terlalu letih untuk bicara dengan mereka..
Ya Allah..mata kami sudah terlalu banyak mengeluarkan airnya..
Ya Allah..hati sudah membiru karena hilang darahnya..

Ya Allah..tangan mereka terlalu kuat untuk menahan hak kami..
Ya Allah..tubuh mereka terlalu kuat untuk menutup mulut kami..
Ya Allah..mata mereka sengaja dipejam tidak mau melihat kami..
Ya Allah…telinga mereka ditulikan tuk mendengar suara perut kami….
Ya Allah..hati mereka sudah terkunci untuk merasakan nasib kami..

Ya Allah..kami hanya diminta untuk selalu bersabar dan terus bersabar..
Menerima semua kecurangan dan keculasan para pemegang amanat..
Ya Allah..kami hanya diminta untuk selalu mengerti dan terus mengerti..
Sementara mereka tidak pernah mau mengerti kesulitan kami..
Ya Allah..kami hanya diminta untuk selalu mampu menahan lapar..
Sementara mereka hidup selalu berlebihan dan menghambur-hamburkan hak kami..

Lihat mereka..Ya Allah..
dalam rapat yang katanya untuk negara, mereka duduk dibangku empuk
Hingga tertidur dengan perut kenyang dalam buai udara sejuk
sedangkan kami..?
Mengejar bis dengan asap knalpot hitam, panas terik dan perut lapar..
Bagaimana mereka bisa merasakan seperti yang kami rasakan ya Rabb..??

Lihat mereka ya Allah..
Mereka menaikan harga minyak hingga melangit pada kami..
Sedangkan mereka, tidak pernah merasakan membeli minyak selangit..
Karena minyak mereka ditanggung juga oleh kami..
Dengan pajak yang mereka tentukan untuk membiayai tidur dan nyamannya mereka..
Listrik, telepon dan kendaraan merekapun ditanggung oleh bagian hak kami

Mereka menuntut kenaikan gaji untuk membiayai tidur mereka..
Tapi mereka tidak membuktikan kerja mereka pada kami..
Hanya segitukah kerja mereka, hingga kami harus membayar mahal pada mereka..?
kalau hanya untuk duduk dikursi empuk,
tertidur dengan perut kenyang dalam buai udara sejuk
orang dungupun bisa melakukannya ya Allah..

Lihat mereka ya Allah..sungguh mereka tidak punya malu..
Lihat mereka ya Allah..sungguh mereka tidak punya hati.
Lihat mereka ya Allah..sungguh merekalah pengemis itu...
Lihat mereka ya Allah..sungguh mereka tidak tahu diri.
Lihat mereka ya Allah..mereka menyalahkan amanat-Mu..
Lihat mereka ya Allah..mereka pulas diatas penderitaan kami..
Lihat mereka ya Allah..mereka culas selalu membodohi kami..
Apa yang salah pada mereka ya Allah..

Rasanya hanya Engkau yang mampu memberitahukan pada mereka..
Kami serahkan semua hanya pada-Mu ya Allah..
Kamipun akan mematuhi pemimpin kami ya Rabb..
Selama mereka masih menyembah pada-Mu ya Rabb..
Dan berharap mereka mau mencontoh Rasul kekasih-Mu ya Rabb..
Sebagaimana janji mereka……….
Dengan kumpulan ayat suci-Mu di atas kepala mereka


Salamku untukMu Rabb..


Kalau cinta sudah dibuang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperbudak Jabatan

o..o…ya..o…ya…Bongkar
o..o…ya..o…ya…Bongkar

Sabar….sabar…dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri menghadang

o..o…ya..o…ya…Bongkar
o..o…ya..o…ya…Bongkar
o..o…ya..o…ya…Bongkar
o..o…ya..o…ya…Bongkar

Penindasan, serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi..teramat banyak untuk disebutkan
Hoi…hentikan..hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakadilan dan keserakahan

Di jalanan kami sandarkan cita-cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua…pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya….tolong kau jawab dengan CINTA !!!

o..o…ya..o…ya…Bongkar
o..o…ya..o…ya…Bongkar

No comments: